" I'd rather givig up my soul than losing you.. "

Rabu, 05 September 2012

waktu yang selalu ditunggu..

aku tidak tau apa yang aku rasakan saat ini. yang aku tau, aku sangat mencintaimu..
hanya itu yang bisa aku rasakan sekarang. Aku seakan membutakan mataku dan hatiku sendiri untuk melihat keadaan yang sulit ini dan merasakan kesakitan yang begitu dalam.
sampai kapan ini berlalu, mencintai seseorang yang jelas sudah bertunangan.. tapi aku selalu mengalihkan itu. yang aku tau aku mencintaimu. dan aku sangat bahagia berada disampingmu..

Tidak, aku tidak pernah merasa merebutmu dari wanita itu. Justru dia yang mengambilmu dariku! walaupun aku tau itu tak berhasil.
aku mengerti sayang, sangat mengerti..
tapi tetaplah kau mencintaiku dan ada disampingku.. Selalu.

Senin, 03 September 2012

genggaman itu..

Aku punya dua tangan.
Tadinya, tangan kananku tergenggam erat, sangat erat.
Dan sekarang, genggaman itu terlepas begitu saja. Dan disaat yg sama pula, tangan kiriku tergenggam kembali. Aku tak mengerti, tp yg aku tau genggaman itu tdk sama rasanya dengan genggaman tangan kananku sebelumnya.
Keadaan yg sulit. Satu tanganku dilepas, dan satu lagi tergenggam erat. Mana yg harus aku lihat? Tangan kananku yg kosong? Atau tangan kiriku yg tergenggam?
Kalau aku melihat tangan kananku, bagaimana jika aku menangis? Karna aku sadari sudah tak ada genggaman disana.
Kalau aku melihat tangan kiriku, bagaimana jika aku menyakitinya?
Karna aku tau genggaman itu berbeda. Genggaman itu menguatkanku. Menahanku agar aku tidak terjatuh, dan menarikku menuju dunia yg aku inginkan.
Tapi aku tak bisa menggenggam kembali.
Aku harap masih ada ketulusan, sehingga tdk perlu ada yg aku takutkan.
Aku bersyukur, ini semua mewarnai jalan2ku..
Terima kasih untuk warna2 yg ada.
Lihatlah hasilnya,, jalanku begitu indah bukan?
Iya, terima kasih..
Untuk semua tangan yg pernah atau sedang menggenggamku..

I'm sure that you can!

Seperti perjalanan panjang, akan selalu berulang hal yg sama, dan kita akan mampu melewatinya dengan semua kesabaran dan kekuatan kita.
Jangan pernah merasa hanya kamu yg rasakan, karna semua juga merasakan. Aku dan mereka adalah sama, manusia juga sepertimu.
Hujanpun akan melewati proses yg panjang sebelum sukses menjatuhkan titik-titik airnya. Dan itu hal mudah bagi Sang Maha Cinta untuk menjadikan hujan yg indah. Bahkan akan diberi yg lebih indah lg setelahnya, sebuah hiasan langit yg berliku dengan pancaran warna yg sangat mempesona mata.
Jd tetaplah tenang, semua akan baik2 saja. Tinggal kita menunggu bagaimana hasilnya. Memang butuh kerja keras.
Ini adalah kehidupan, dan kita harus mampu mengawali dan mengakhirinya.
Dan diantara itu, kita lah pejuangnya, bagaimana berusaha menjadi yg terbaik, bagaimana belajar ikhlas, melwati usaha, dan berdoa dg khusyu'.
Karna akhir dari smua ini adl sama. Hanya nilainya yg berbeda.
Dan yg terakhir, aku akan selalu ada untukmu! Melewati semua proses itu bersamamu, dan akan jadi hal menyenangkan.
Tenanglah sayang.. I'm sure that U can!
Kita bisa melewati semua ini dengan indah, walaupun sakit..
Karna kita punya cinta, dan gunakanlah cinta itu sebagai cahaya untuk menerangi jalanmu menuju cita.
*Love is energy*

choice or demand?

Ini lebih rumit menurutku dibanding masalah cinta dan lebih sulit dibanding statistika.
Ada beberapa hal yg sangat membelitku, aku bingung harus seperti apa dan bagaimana..
Disatu sisi, aku ini adalah seorang anak, walaupun bukan anak tunggal, yah, aku punya seorang kakak perempuan, tp dia telah berkeluarga. Dan itu artinya dia tidak bisa menjadi bagian keluarga kami lg seutuhnya. Hanya akulah harapan ayahku. 

Aku tau, bahkan sangat tau, bahwa ayahku menaruh harapan besar untuk aku bisa meneruskan usahanya. Ayahku sudah tua, aku tau aku harus bisa menjaganya dan merawatnya. Termasuk menjaga dan merawat usaha miliknya, yg selalu Ia sebut2 milikku juga. Aku slalu menangis saat Ia berkata, "toh kita udah punya ini semua, kita punya usaha! Untuk apa kalau kita sudah punya ini semua, tp kita malah bekerja untuk orang lain? jelas lebih enak punya sendiri, bagaimanapun kondisinya."
Ya Allah.. Aku ini seorang anak, dan aku ini sangat mencintai mereka, orangtuaku.
Kami mencukupi hidup dari usaha ayahku, dan slama ini apapun yg aku minta slalu diberi, kalau hanya materi. Dan kasih sayangpun, aku jauh lebih punya banyak stok dari orang tuaku dibanding orang lain! Iya, aku sudah tercukupi, aku slalu bersyukur tentang itu.
Ayahku sering bercerita tentang hidup, "Lihatlah pengusaha itu, dia adl sarjana, dia skolah dimana2, bergelar apa saja, tp dia sekarang adl pengusaha."
"Kalo kita bisa berdiri sendiri, kenapa kita harus berdiri dg kaki org lain? Kita punya kaki sendiri! Kita bisa berdiri, bahkan berjalan dan berlari!"
Ayahku slalu memberi pelajaran tentang hidup dan agama.
Ia slalu bilang, "Pokoknya aku nggak suka pekerjaan di bank dan koperasi"
Yah, aku mengerti itu, Ia melarangku terjun kedunia seperti itu.
Dan apa itu artinya Ia membolehkanku bekerja ditempat orang?
Hahh, ini memang sulit diterka.
Yg pasti, aku ingin ayahku itu bahagia.

Disisi lain, aku ini makhluk pribadi pula, aku punya keinginan. Aku ingin bersekolah, dan bekerja. Memang kalau jujur, untuk saat ini aku belum tertarik untuk meneruskan usaha ayahku, walaupun suatu saat nanti itu pasti dan harus aku lakukan.
Aku ingin sekolah, dan ayahku memberiku banyak pilihan dan kepastian.
"yg penting, sekolah itu yg jelas prospeknya" itu katanya.


Aku ingin bekerja ditempat org, aku ingin tau rasanya bersusah payah, berjuang, dimarah2i bos. Aku ingin menikmati itu semua, dlm anganku itu adl hal menyenangkan.
Aku tau ayahku seperti itu karna tak mau aku menderita. Karna Ia tau rasanya berjuang itu sakit! Tapi aku ingin merasa itu, aku ingin berjuang, kalau aku bisa berkata, mungkin aku akan berkata, "berilah aku sedikit waktu untuk meraih mimpiku ayah, dan setelah itu aku akan slalu disampingmu dan mencintai usaha kita".
Tp aku tak pernah mampu untuk ucapkan itu, bibirku tak cukup kuat untuk itu, hatiku lebih tak tega melihatnya kecewa. Hati ini yg slalu mencegah mulutku bicara seperti itu.
Aku ini tau diri, aku dibesarkan olehnya, aku ini dititipkan Allah kepadanya, dan sepatutnya aku turuti pintanya! Aku ingin jadi anak yg sholeh..

Dan selebihnya, setelah ini, aku pasrahkan saja.. Bagaimana nanti jalannya.. Semoga Allah memberi jalan yg terbaik untukku dan ayahku.
*Love U dad..
U're my sweet soulmate..

My Confession (II)

Dan inilah pelajaran.. Pelajaran untukku agar dapat menjadi lebih baik..
Dari yg lemah sekali, yg buruk sekali, bahkan sangat menjijikkan !
Aku ini manusia, punya akal tentunya, dan berilmu itu wajib, adalah sebuah kesalahan menjadi orang bodoh itu. (begitu kiranya yg sering ayahku katakan)
Aku memang seperti ini adanya, tak punya apa-apa dan belum bisa menjadi apa-apa. Tp seorang lelaki di dunia ini yg selalu menjagaku, slalu menjadikan aku bisa menjadi apa-apa. Yah, aku rasa orang tak perlu tau menjadi apa, karna bagiku itu adl kebanggaan dan kebahagiaan kami, bukan untuk mereka juga.
Aku memang seperti ketinggalan, aku seperti terpuruk kata orang, tapi aku tak pernah menganggap seperti itu?
Lalu kenapa mereka berkata seperti itu? Apa karna mereka tidak tau? Tidak mengerti? semua bagiku masih baik-baik saja.
Kenapa mereka tidak pernah mengerti bahwa aku ini tidak suka hal yg biasa ! Aku tidak suka sama dg orang lain dan melakukan hal yg umum dan 'trend'.

Aku tidak lembut, dan mereka menuntutku. Aku tidak manis, layaknya gadis yg 'pada umumnya'. Yah, aku kan sudah bilang, aku tidak suka hal yg umum! Entah karna kebetulan atau sudah memang dasar.
Aku lebih kearah pemberontak, sampai2 aku merasa tak ada satupun lelakiku yg bisa memimpinku dan memiliki wibawa yg aku ini dibawahnya! Knp?? tak ada, atau aku belum temukan? Tapi kenapa lelaki-lelaki itu tak punya nyali? Kenapa mereka seperti kucing anggora yg manis dan penurut dihadapanku? OMG.. Do I need a man to make me feel like a woman?
ya, sepertinya begitu.


Ada temanku yg menanyakan, "apa yg sudah kamu lakukan selama ini? Tak ada kan?"
Begitu ia bertanya sekaligus menghakimiku. Dan aku jawab, "tak perlu kau tau apa yg sudah aku lakukan dan bagaimana hasilnya".
Dan ia justru marah2 dan menghinaku.
Dalam hati aku bertanya, memang apa yg sudah ia lakukan? Apa hal yg sudah umum dilakukan itu bisa dibanggakan? Ah, menurutku tidak. Itu hanya usahanya utk mengisi waktu hidupnya dg hal biasa. Tp aku tak mau! Aku tak mau mengisi waktu hidupku dg hal2 biasa ! Aku ingin lakukan apa yg aku suka (dalam jalur), aku ingin bahagia dg caraku sendiri (dg ketentuanNYA), dan aku ingin jadi gadis cilik ayahku yg spesial.
Aku tak begitu peduli dg anggapan mereka, aku ingin jd 'dewasa' sesuai kadarku dan kapasitasku!

*Love U dad, U make me feel like a special girl..

My Confession (I)

'Anak kecil', itu melekat sekali dengan kehidupanku.
Aku ini memang seperti anak kecil, tubuhku yg mungil, wajahku yg masih juga kanak-kanak, yah.. Bisa dibilang imutlah katanya. (haha)
Entah karna faktor tersebut, atau memang dasar sifatku? Aku masih sangat suka dimanja, layaknya anak tunggal yg masih remaja atau bahkan anak-anak! Padahal menurut waktu, aku ini sudah sepantasnya mulai beranjak dewasa. Bukan hanya kemanjaanku yg berlebihan, aku ini mempunyai kecemburuan sosial yg begitu tinggi. Sampai2 lelaki yg dekat denganku menganggap aku ini suka padanya! Padahal kan tidak. Aku cuma sering cemburu dg kedekatannya dg org lain, atau waktunya yg sedikit untukku.
Aku masih sering berfikir menggunakan perasaan dibanding logika (mungkin itu yg membedakan anak kecil dan dewasa?)
Aku sering menjumpai kata, "17 tahun keatas".
Apa kalau sudah lebih dari itu sudah dibilang dewasa secara umur? Aku tak mengerti sampai saat ini.
Dan dikeluargaku pun, aku ini sangat dimanja, aku tak pernah dimarahi ayahku, aku slalu mendapatkan apa yg aku minta darinya, dan Ia menyebutku dg panggilan sayangnya, "dedek".
Dari aku kecil, sampai saat ini umurku beranjak 19 tahun! 

Pernah ada yg bilang padaku, "Apa karna panggilan itu, kau masih saja layaknya anak kecil?" begitu katanya. Yah, aku tak langsung menelan perkataan itu, mungkin hanya kebetulan saja. Karna kupikir, haduhh c'mon, aku ini manusia jaman sekarang, masa masih berfikir kolot seperti itu, haha, tawaku dalam hati.
Belum lg aku yg suka jalan dg ayahku, aku sangat nyaman dengan nya. Aku slalu menggandeng tangannya ketika kami jalan bersama, aku slalu memeluknya ketika kami berboncengan naik motor. Dan aku slalu mengobrol dg nya dg luwes, yah, I like it.
Juga, semua pacar2ku jg tak ada yg menyanggupiku, yg bertahan dg sifat2ku yg sangat kanak-kanak itu. Bahkan mereka itu layaknya boneka yg slalu aku suruh2, aku marah-marahi, dan mengikuti semua aturanku!
Dan kemarin, aku mendapatkan tawaran kerja, disebuah Lembaga Perlindungan Konsumen. Ya, aku tau itu hanya karna yg menawariku itu adl rekan ayahku.
Tapi dlm angan aku slalu berbayang, bgemana kalo aku bekerja? Apa aku bisa? Aku ingin jd seperti itu, seprti yg lain, bisa bekerja. Dan jawaban ayahku dg tawaran itu, spt sudah kuduga, Ia hanya tersenyum dan berkata, "anak kecil kok diajak kerja..".  Dan itu pertanda bahwa Ia tidak mengijinkanku bekerja.
Iyah, begitulah mereka, seperti mendukung sifat kanak-kanakku, slalu menganggap ku memang masih anak kecil yg harus diberi dan disuapi makannya, ibarat seperti itu.
Padahal kan enak bekerja, bayanganku seperti itu. (hah, skip it! Aku harus sekolah dulu)
Tak sedikit yg menasehatiku dan jg yg menghinaku, bahkan ada pula yg menjauh dariku karna sifatku yg dinilai TIDAK DEWASA.
Aku tak habis pikir dg mereka, knp mereka hanya berfikir ini salahku? Knp mereka tak mencoba mengerti dulu bagaimana sebenarnya, apa yg terjadi, dan mengapa aku jadi spt ini.
Tp sudahlah, yg penting sekarang, aku ingin jadi dewasa! Ya, jadi gadis dewasa pd umumnya dan gadis pintar pada khususnya! Hahaha
I hope I can do it well..

My Lovely Daddy.. :*

aku tak pernah merasa resah, aku tak pernah merasa bimbang, merasa sedih, merasa takut, saat aku dsampingmu. Bahkan, hanya kau yg bisa menenangkanku saat aku hampir, atau sedang terluka. Semua ucapanmu, kata2mu, lbh berarti dari pelukan sorg kekasih.Denganmu aku merasa bahagia, merasa berarti dan merasa akan hidup bersamamu selamanya. SELAMANYA !!
Walau ada perbincangan org tentangmu, tentang keburukanmu, tapi tetap bagiku kau adalah yang terbaik. Tak ada sedikitpun dimataku, dihatiku, dipikiranku, tentang keburukanmu. Semua tentangmu adalah baik dan indah. Karna cintaku padamu begitu besar, terkadang aku takut.. Bagaimana caranya kelak aku membagi rasa cintaku untukmu dan untuk "My future husband"
Kau adalah lelaki terbaik dalam hidupku, love U.. My LOvely Dad.. :*