" I'd rather givig up my soul than losing you.. "

Senin, 03 September 2012

choice or demand?

Ini lebih rumit menurutku dibanding masalah cinta dan lebih sulit dibanding statistika.
Ada beberapa hal yg sangat membelitku, aku bingung harus seperti apa dan bagaimana..
Disatu sisi, aku ini adalah seorang anak, walaupun bukan anak tunggal, yah, aku punya seorang kakak perempuan, tp dia telah berkeluarga. Dan itu artinya dia tidak bisa menjadi bagian keluarga kami lg seutuhnya. Hanya akulah harapan ayahku. 

Aku tau, bahkan sangat tau, bahwa ayahku menaruh harapan besar untuk aku bisa meneruskan usahanya. Ayahku sudah tua, aku tau aku harus bisa menjaganya dan merawatnya. Termasuk menjaga dan merawat usaha miliknya, yg selalu Ia sebut2 milikku juga. Aku slalu menangis saat Ia berkata, "toh kita udah punya ini semua, kita punya usaha! Untuk apa kalau kita sudah punya ini semua, tp kita malah bekerja untuk orang lain? jelas lebih enak punya sendiri, bagaimanapun kondisinya."
Ya Allah.. Aku ini seorang anak, dan aku ini sangat mencintai mereka, orangtuaku.
Kami mencukupi hidup dari usaha ayahku, dan slama ini apapun yg aku minta slalu diberi, kalau hanya materi. Dan kasih sayangpun, aku jauh lebih punya banyak stok dari orang tuaku dibanding orang lain! Iya, aku sudah tercukupi, aku slalu bersyukur tentang itu.
Ayahku sering bercerita tentang hidup, "Lihatlah pengusaha itu, dia adl sarjana, dia skolah dimana2, bergelar apa saja, tp dia sekarang adl pengusaha."
"Kalo kita bisa berdiri sendiri, kenapa kita harus berdiri dg kaki org lain? Kita punya kaki sendiri! Kita bisa berdiri, bahkan berjalan dan berlari!"
Ayahku slalu memberi pelajaran tentang hidup dan agama.
Ia slalu bilang, "Pokoknya aku nggak suka pekerjaan di bank dan koperasi"
Yah, aku mengerti itu, Ia melarangku terjun kedunia seperti itu.
Dan apa itu artinya Ia membolehkanku bekerja ditempat orang?
Hahh, ini memang sulit diterka.
Yg pasti, aku ingin ayahku itu bahagia.

Disisi lain, aku ini makhluk pribadi pula, aku punya keinginan. Aku ingin bersekolah, dan bekerja. Memang kalau jujur, untuk saat ini aku belum tertarik untuk meneruskan usaha ayahku, walaupun suatu saat nanti itu pasti dan harus aku lakukan.
Aku ingin sekolah, dan ayahku memberiku banyak pilihan dan kepastian.
"yg penting, sekolah itu yg jelas prospeknya" itu katanya.


Aku ingin bekerja ditempat org, aku ingin tau rasanya bersusah payah, berjuang, dimarah2i bos. Aku ingin menikmati itu semua, dlm anganku itu adl hal menyenangkan.
Aku tau ayahku seperti itu karna tak mau aku menderita. Karna Ia tau rasanya berjuang itu sakit! Tapi aku ingin merasa itu, aku ingin berjuang, kalau aku bisa berkata, mungkin aku akan berkata, "berilah aku sedikit waktu untuk meraih mimpiku ayah, dan setelah itu aku akan slalu disampingmu dan mencintai usaha kita".
Tp aku tak pernah mampu untuk ucapkan itu, bibirku tak cukup kuat untuk itu, hatiku lebih tak tega melihatnya kecewa. Hati ini yg slalu mencegah mulutku bicara seperti itu.
Aku ini tau diri, aku dibesarkan olehnya, aku ini dititipkan Allah kepadanya, dan sepatutnya aku turuti pintanya! Aku ingin jadi anak yg sholeh..

Dan selebihnya, setelah ini, aku pasrahkan saja.. Bagaimana nanti jalannya.. Semoga Allah memberi jalan yg terbaik untukku dan ayahku.
*Love U dad..
U're my sweet soulmate..

0 komentar:

Posting Komentar